Bukavu

Jumat, Agustus 06, 2010

BukavuBukavu by Helvy Tiana Rosa
My rating: 3 of 5 stars

Paperback, 228 pages
Published April 2008 by Lingkar Pena Kreativa
ISBN 9791367337 )
Iseng-iseng jalan jalan ke Mall Kalibata, dan menemukan buku ini di toko buku JBC (baru kali ini dengar, sepertinya belum ada cabangnya dimana-mana) CMIIW.

Kumpulan Cerpen ini banyak berlatar belakang konflik. Beberapa peristiwa di tanah air yang turut memberi warna pada cerita pendeknya antara lain konflik di Ambon (1999), GAM di Aceh (1992), Timor-timur (1998), Pembantaian etnis Madura di Kalimantan (1999-2000) Tsunami (2004), dan beberapa peristiwa di luar negeri yang bertema kondisi perang, misalnya perang Serbia, Jalur Gaza.

dan Bukavu sendiri adalah suatu tempat yang sangat dipuji Ernest Hemingway. Bukavu adalah nama kota yang ada di negara Rwanda, Afrika. Di Bukavu ada sebuah danau yang indah, namanya Kivu.

description

Ada cerita menyedihkan dimana terjadi perang suku antara Suku Tutsi dan Suku Hutu. Hal itu menyebabkan terjadinya genoside (pemusnahan etnis secara besar-besaran). Suku yang mayoritas mendiami daerah Rwanda adalah Hutu (berkulit lebih gelap) sedang suku yang minoritas adalah suku Tutsi (berkulit lebih terang).

artikel Wikipedia mengenai genoside ini, dapat dilihat di sini cuplikannya sebagai berikut.

The assassination of Habyarimana in April 1994 was the proximate cause of the mass killings of Tutsis and pro-peace Hutus. The mass killings were carried out primarily by two Hutu militias associated with political parties: the Interahamwe and the Impuzamugambi. The genocide was directed by a Hutu power group known as the Akazu. The mass killing also marked the end of the peace agreement meant to end the war, and the Tutsi RPF restarted their offensive, eventually defeating the army and seizing control of the country.

Helvy mengangkat tema kemanusiaan yang terjadi pada konflik-konflik tersebut agar pembaca dapat merasakan "feel" at that time. Paling tidak, dengan merasakan feelnya, kita bisa memaknai lebih apa itu kemanusiaan.

Namun sayangnya, ataukah terlewat oleh saya, peristiwa Mei 1998 tidak ada disini. Padahal begitu banyaknya cerita yang menyedihkan saat peristiwa ini terjadi. Selain itu, ini hanya pemandangan saya selaku orang awam, kumpulan cerpen kurang plural. Mungkin ketika kita berbicara spiritualitas, cakupannya lebih universal. cerpen ini memperkenalkan. Memperkenalkan Aceh, memperkenalkan Ambon, memperkenalkan Rwanda, dan beberapa kota lain serta kosa kata bahasa setempat. Maklum, selain penulis, beliau adalah seorang dosen, tentu wawasan pengetahuannya lebih luas.

Selain itu, saya masih sulit membaca (menikmati) tulisan sastranya, dan mungkin saja ini membuka saya untuk menjelajah karya-karya beliau yang lain.

Anyway, tiga bintang dari saya.

@hws06082010

You Might Also Like

1 komentar