East Wind West Wind

Minggu, September 27, 2009

East Wind West Wind (Angin Timur Angin Barat)East Wind West Wind by Pearl S. Buck
My rating: 4 of 5 stars

Softcover, 240 pages
Published February 2009 by Gramedia Pustaka Utama (first published 1930)
ISBN 9789792243383


Inilah novel pertama yang dibuat oleh Pearl S. Buck ketika ia berumur duapuluhtahun. Bercerita tentang seorang wanita Cina yang bernama Kwei-Lan. Kweilan menceritakan kisah hidupnya kepada seseorang yang disebut dalam buku ini "saudari." Tidak diketahui siapa nama saudarinya itu sesungguhnya, namun dapat diduga bahwa saudari yang dimaksud adalah seseorang yang juga tinggal di Cina.

Kwei-Lan hidup dalam adat istiadat Cina Kuno. Ibunya mengajarinya bagaimana nantinya harus melayani suami dan mertua, termasuk juga menyuruh Kwei-Lan untuk mengikat kakinya dengan kain supaya kakinya menjadi mungil, karena menurut kebudayaan Cina kaki yang mungil adalah kaki yang indah.

Ia dinikahkan dengan seorang putra bangsawan. Seorang dokter lulusan barat. Ia sama sekali belum pernah mengenal siapa suaminya. Tahu-tahu, ketika ia dipertemukan dengan calon suaminya, ia bersedia dan ia tahu bahwa ia harus berbakti dengan suami yang sudah dijodohkan oleh orangtuanya itu.



Kesulitan yang ia alami adalah terjadinya benturan antara apa yang sudah ia pelajari dari kebudayaan adat cina ternyata berbeda dengan apa yang diinginkan oleh suaminya. Suaminya memandang bahwa kebudayaan Cina kuno ada yang sudah tidak relevan lagi dengan dunia modern. Salah satu hal yang yang membuat Kwei Lan menangis adalah ketika suamninya meminta Kwei Lan agar melepaskan ikatan pada kakinya karena hal itu tidak sesuai lagi dengan ilmu kesehatan modern.

Kakak Kwei Lan juga menempuh pendidikan di luar negeri. Sebagai anak tertua, kakaknya diberi izin untuk menuntut ilmu karena akan membawa nama baik bagi keluarga. Berbeda dengan Kwei Lan, karena bila seorang perempuan menikah, ia akan menjadi bagian keluarga suaminya. Ibunya sangat memegang teguh adat cina kuno. karena itu, ia sangat mengkhawatirkan bahwa kakaknya akan tidak mau menurutinya perintahnya lagi karena sudah terpengaruh pendidikan barat. Kekhawatiran ibunya terbukti. Kakak Kwei Lan membawa seorang wanita Amerika bernama Mary yang adalah kekasihnya untuk diperkenalkan kepada orangtuanya. Ibunya setengah mati menolak wanita itu. Alasan ibunya adalah karena keluarga besar sudah menjodohkannya dengan putri bangsawan lain yang bernama Li. Kwei-Lan berusaha meyakinkan ibunya supaya menerima kakaknya dan Mary, namun ibunya tetap bergeming. Baginya, pernikahan putranya dengan putri keluarga Li adalah mutlak. Tidak ada tawar menawar. Harga mati. nama baik keluarga dipertaruhkan.

kakak Kwei-Lan tetap tinggal di rumah keluarga besarnya bersama dengan Mary, ia berharap ibunya mau merestuinya. Apalgi sejak Mary hamil, ia sangat mengharapkan suasana berubah. Ibunya tetap mengeraskan hatinya, sambil meratap ia berkata bahwa lebih baik ia melihat putranya di perantauan mati daripada hidup namun durhaka kepadanya.

Akhir cerita ibunya mati. kakak Kwei-Lan dan kekasihnya pun meninggalkan Cina untuk mengadu nasib di Amerika. Hilanglah harta warisan, hilanglah status kebangsawanan, namun cinta tetap hidup selamanya. Kwei-lan dan suaminya hidup dalam cinta dan kasih, buah hati mereka lahir sebagai perpaduan antara timur dan barat. Kakaknya Kwei-lan
bertemu dengan Mary, bertemunya timur dan barat dalam cinta.

Novel ini menceritakan bagaimana suasana kehidupan di Cina pada masa awal abad 20, dimana Cina yang terkenal kuat dengan kebudayaannya mengatur sangat detil hak-hak dan kewajiban orang-orang yang terlibat dalam kebudayaan itu sendiri. Hak istri utama, hak selir, hak ahli waris, bagaimana menjamu mertua dan suami, menjaga kualitas keturunan dengan menikahkan anak dengan yang berasal dari keturunan bangsawan juga.


Pearl Buck (1892-1973) lahir di Hillsboro, West Virginia. Ia dibesarkan di Cina, di mana orangtuanya adalah misionaris, tetapi ia dididik di Randolph-Macon Woman's College. Setelah lulus, dia kembali ke Cina dan tinggal di sana sampai 1934 dengan pengecualian satu tahun dihabiskan di Cornell University, tempat dia mengambil gelar MA pada tahun 1926. Pearl Buck mulai menulis di usia dua puluhan; novel pertamanya, East Wind, West Wind, muncul pada tahun 1930. Hal ini diikuti oleh The Good Earth (1931), Sons (1932), dan A House Divided (1935), bersama-sama membentuk sebuah trilogi tentang kisah keluarga Wang.

Novel ini memberikan pengenalan yang baik kepada cara hidup cina. Kisah ini diceritakan dari mata seorang gadis Cina tradisional, Kwei-lan, menikah dengan seorang pria Cina, seorang dokter, berpendidikan luar negeri.Novelnya berurusan dengan konfrontasi Timur dan Barat, minatnya menyebar ke negara-negara seperti India dan Korea. Nya minat novelis saling pengaruh antara Timur dan Barat juga menyebabkan beberapa kegiatan dalam jurnalisme politik.

Secara umum novel ini bagus untuk dibaca.


You Might Also Like

1 komentar

  1. Blog yang menarik... Saya menggemari Pearl S. Buck, mengutip bukunya The Good Earth :"Pada musim kemarau akhirnya air di dalam kolam mengering dan berubah menjadi adonan tanah liat, dan bahkan air di dalam sumur turun sangat rendah sehingga isterinya, O-lan, berkata kepadanya: ‘ Kalau anak-anak kita harus minum and orang tua itu harus mendapatkan minuman hangatnya, maka tanaman harus dibiarkan kering"

    Saya mencoba menulis blog tentangnya, semoga anda suka:http://stenote-berkata.blogspot.com/2019/01/wawancara-dengan-pearl.html

    BalasHapus