Frans Laarmans, tokoh utama novel ini ingin mengubah nasibnya dengan beralih profesi dari sebelumnya sebagai kerani di sebuah perusahaan galangan kapal menjadi pengusaha. Dari situs artikata.com, kerani berarti 1. pegawai yg mengurusi administrasi sederhana (msl mencatat, mengetik, menerima, dan mengirimkan surat); juru tulis; kelerek. Bila anda mengamati di sebuah kantor tentang pekerjaan ini: Menerima surat, mencatat nomor dan tanggal surat dalam buku ekspedisi, mengantarkan surat tersebut ke si penerima surat, membuat tanda terima suratnya, mengetikkan surat, mencetaknya, mencatatnya di buku ekspedisi, dan seterusnya, ia melakukan pekerjaannya kerani.
Judul: Oeroeg
Penulis: Hella S. Haasae
Alih Bahasa: Indira Ismail
Editor: Dini Pandia
Desain sampul: Martin Dima
Penerbit: GPU (Oktober 2009)
Novel ini dibuka dengan kalimat: "Oeroeg kawanku." atau dalam Bahasa Belanda: “Oeroeg was mijn vriend." Sepertinya kata-kata itu tidak begitu lazim sebagai pembuka. Namun, kata pertama itu begitu penting karena saat itu karena Hella akan memulai menceritakan dirinya sendiri melalui Oeroeg. Novel ini awalnya dibuat karena Hella diminta berpartisipasi dalam kontes novel yang diadakan oleh Commissie voor de Propaganda van het Nederlandse Boek (CPNB) pada tahun 1947. Dari situsnya diketahui bahwa CPNB ini bertujuan untuk mendorong kebiasaan membaca buku dan membeli buku.
Oeroeg adalah nama teman si narator,
ada satu keterikatan Hella dengan tokoh Oeroeg ini, ada suatu permaknaan kembali akan pengalaman masa kecil dan pengalaman itu sangat terekam kuat dalam benak Hella, hal itu terlihat pada cuplikan kalimat berikut:
Bisa kukatakan, Oeroeg melekat pada kehidupanku seperti segel, cap: terlebih sekarang ini, karena setiap hubungan dan kebersamaan sudah menjadi masa lalu untuk selamanya. Aku tak tahu mengapa aku ingin benar-benar memaknai hubunganku dengan Oeroeg, memaknai segala hal yang merupakan arti dirinya bagiku dulu, dan sampai sekarang. Mungkin jarak yang tak terlampaui dan tak terpahami antara dia dan aku yang menyentuh hatiku. Misteri jiwa dan darah itu bagi anak-anak dan remaja bukan merupakan masalah, namun kini semakin terasa menyiksa (h.6).
Penulis: Hella S. Haasae
Alih Bahasa: Indira Ismail
Editor: Dini Pandia
Desain sampul: Martin Dima
Penerbit: GPU (Oktober 2009)
Novel ini dibuka dengan kalimat: "Oeroeg kawanku." atau dalam Bahasa Belanda: “Oeroeg was mijn vriend." Sepertinya kata-kata itu tidak begitu lazim sebagai pembuka. Namun, kata pertama itu begitu penting karena saat itu karena Hella akan memulai menceritakan dirinya sendiri melalui Oeroeg. Novel ini awalnya dibuat karena Hella diminta berpartisipasi dalam kontes novel yang diadakan oleh Commissie voor de Propaganda van het Nederlandse Boek (CPNB) pada tahun 1947. Dari situsnya diketahui bahwa CPNB ini bertujuan untuk mendorong kebiasaan membaca buku dan membeli buku.
Draft oeroeg |
ada satu keterikatan Hella dengan tokoh Oeroeg ini, ada suatu permaknaan kembali akan pengalaman masa kecil dan pengalaman itu sangat terekam kuat dalam benak Hella, hal itu terlihat pada cuplikan kalimat berikut:
Bisa kukatakan, Oeroeg melekat pada kehidupanku seperti segel, cap: terlebih sekarang ini, karena setiap hubungan dan kebersamaan sudah menjadi masa lalu untuk selamanya. Aku tak tahu mengapa aku ingin benar-benar memaknai hubunganku dengan Oeroeg, memaknai segala hal yang merupakan arti dirinya bagiku dulu, dan sampai sekarang. Mungkin jarak yang tak terlampaui dan tak terpahami antara dia dan aku yang menyentuh hatiku. Misteri jiwa dan darah itu bagi anak-anak dan remaja bukan merupakan masalah, namun kini semakin terasa menyiksa (h.6).
Buku ini adalah kumpulan enam buah cerita pendek yang sudah diterbitkan sebelumnya. Cerita pertama berjudul Wahyu oleh Flannery O' Connor, cerita kedua berjudul Pengadilan S. Thomas More oleh Robert Bolt. Cerita ketiga berjudul Tuhan membenarkan dengan menguji ketabahan hati oleh Leo Tolstoy. Cerita keempat berjudul Prakiraan oleh Morris L. West. Cerita kelima berjudul Sonei Kenichi oleh seorang suster OSU, dan cerita keenam berjudul Selalu di hati oleh T.C. Lengyel.
Saat-saat Kebenaran
Kumpulan cerita pendek
Penerjemah: Tim Cipta Loka Caraka
Pengantar: Adolf Heuken, SJ
Penerbit: Cipta Loka Caraka
Cetakan kedua: 2001
Empat cerita pertama ini diperoleh dari buku kumpulan cerpen yang sudah terbit di Amerika dalam buku saku Moment of Truth oleh Dan Herr dan Joel Welless, New York 1968. Sedangkan Sonei Kenichi adalah sebuah kesaksian dari seorang suster terhadap pimpinan pasukan Jepang yang dulu bertugas di kampung Cideng, Jakarta. Cerita yang terakhir diterjemahkan dari allgemeine sonntagszeitung (sebuah harian di Jerman) tanggal 29 Oktober 1976.
Power tends to corrupt, and absolute power corrupts absolutely.
(Lord Acton, Letter to Bishop Mandell Creighton, 1887)
Mungkin penyakit yang paling berbahaya tidak akan ditemukan di laboratorium, tetapi dalam semesta kehidupan, dan penyakit itu bernama korupsi. Penyakit tersebut telah lama ada, dan dengan sukses membiakkan dirinya dari generasi ke generasi. Eduard Douwes Dekker yang dikenal dengan nama pena Multatuli, menulis novel ini dengan protagonis Max Havelaar. Max Havelaar adalah seorang asisten residen di Lebak (sekarang masuk Provinsi Banten). Havelaar menggantikan asisten sebelumnya yang tewas terbunuh, Slottering. Sebelumnya, Havelaar bertugas sebagai asisten residen di Natal (sekarang masuk Provinsi Sumatra Utara). Dan pengalaman tersebut diceritakan kembali oleh Multatuli melalui karya fiksi ini.
Max Havelaar
atau Lelang Kopi Maskapai Dagang Belanda
Penulis: Multatuli
Terjemahan: H.B. Jassin
Pendahuluan dan Anotasi: Drs. Gerard Termorshuizen
Penerbit: Djambatan (cet keempat, 1977)
Fiksi Klasik Dunia
Ulas Cerpen Klasik: Pasien di Tempat Tidur No.29 (Guy de Maupassant)
Selasa, Juli 31, 2012Kapten Epivent, Seorang perwira Prancis yang sangat bangga dengan bentuk tubuhnya yang bagus. Bentuk tubuhnya langsing seperti memakai korset, dengan dada maskulin, bidang dan kokoh. Pahanya mengagumkan seperti paha pesenam, penari. Otot-ototnya tergambar pada setiap gerakan di balik celana panjang merah yang dikenakannya (h.308). Hal tersebut membuat ia sombong dan menertawakan perwira yang bertubuh pendek dan gemuk, namun terlebih lagi, ia benci pada siswa ÉCOLE POLYTECHNIQUE yang digambarkan berkacamata, kaku, dan kikuk, yang mengenakan seragam sama konyolnya seperti kelinci yang mendengarkan khotbah (h.310). Ia menjadi pusat perhatian para perempuan dan bila ada pertemuan makan malam dengan kalangan perempuan, maka ia akan mengakhirinya di tempat tidur. Karena itu, beberapa orang di kota itu tidak mau membawa istri mereka yang cantik ke pertemuan-pertemuan yang dihadiri oleh Kapten Epivent.
Judul Cerita: Kalung
Judul Asli: La parure (1884)
Penulis: Guy de Maupassant
Tautan sumber (bahasa Inggris): http://www.classicshorts.com/stories/necklace.html
Sumber terjemahan: Kumpulan Cerita Pendek Guy de Maupassant
Penyunting: Ida Sundari Husen
Penerbit: Yayasan Obor Indonesia (2004)
Menjadi cantik dan menjadi pusat perhatian adalah hal yang alami bagi sebagian besar perempuan. Tak heran, industri kecantikan, mode, dan fashion menjadi besar karena kebutuhan keinginan kaum ini. Kisah ini menceritakan kehidupan Madame Mathilde Loisel, seorang istri pegawai negeri di sebuah kementerian. Kehidupan mereka tidaklah di dalam kemewahan dikarenakan suaminya, Charles adalah seorang pegawai yang taat dan rajin. Suatu kali Charles menerima undangan untuk menghadiri jamuan makan dari atasannya. Ia membawa undangan tersebut pada Loisel, namun Loisel bersedih hati karena ia tidak memiliki pakaian maupun perhiasan bagus. Loisel adalah seorang perempuan yang cantik, namun ia merasa menderita karena ia seharusnya tidak dilahirkan atau menikah dengan orang sederhana. Ia merasa keanggunan dan kecantikan tidak dapat terlihat bila ia tidak mengenakan gaun serta perhiasan yang bagus.
Judul Asli: La parure (1884)
Penulis: Guy de Maupassant
Tautan sumber (bahasa Inggris): http://www.classicshorts.com/stories/necklace.html
Sumber terjemahan: Kumpulan Cerita Pendek Guy de Maupassant
Penyunting: Ida Sundari Husen
Penerbit: Yayasan Obor Indonesia (2004)
If beauty is pain, will you?
Judul: Fiksi Lotus Vol.1 Kumpulan Cerita Pendek Klasik Dunia
Penerjemah: Maggie Tjojakin
Penerbit: PT Gramedia Pustaka Utama
Desain cover: Steven Andersen
Setting: Fitri Yuniar
Cetakan I: April 2012
ISBN: 9789792283532
Ini adalah buku kumpulan cerita pendek klasik kedua yang saya baca setelah Kisah-kisah Tengah Malam karangan Edgar Allen Poe yang saya baca. Kedua buku tersebut sama-sama diterjemahkan oleh Maggie Tjojakin. Pekerjaan menerjemahkan sekaligus mengklasifikasikan cerita pendek tersebut dalam kelompok-kelompok, tentunya tidak mudah. Mungkin seandainya cerita pendek tersebut adalah postingan-postingan pada sebuah blog, maka hal yang paling simpel dilakukan adalah memberi label pada tiap-tiap cerpen agar mudah dilakukan pengelompokan, seperti tahun terbit, asal pengarang, tema cerpen, dan sebagainya.
Dari 14 penulis cerpen ini, saya hanya pernah membaca karyanya Ernest Hemingway dan Jean-Paul Sartre. Itu menunjukkan pengetahuan saya akan penulis karya sastra klasik masih minim. Untuk itu mari berkenalan dengan para penulis-penulis lainnya. Hasil penelusuran di wikipedia dan sumber-sumber lainnya diperoleh informasi-informasi sebagai berikut.
Judul Asli: Le Desert de l'amour (The Desert of Love)
Penulis: Francois Mauriac
Penerjemah: Istiani Prajoko
Penyunting: Anton Kurnia
Penyerasi: Eldani
Pewajah Isi: Siti Qomariyah
Penerbit: PT Serambi Ilmu Semesta, April 2010 (terbit pertama kali tahun 1925)
ISBN: 9789790242258
Dari zaman dahulu hingga sekarang, cinta masih merupakan misteri. Dalam buku The Colors of Love (1973), John Lee mengatakan ada tiga warna primer cinta yaitu: (1) Eros, (2) Ludos dan (3) Storge. Bila dijabarkan lebih lanjut, pengertian tiga warna primer tersebut adalah:
1. Eros – Loving an ideal person
2. Ludos – Love as a game
3. Storge – Love as friendship
Penulis: Francois Mauriac
Penerjemah: Istiani Prajoko
Penyunting: Anton Kurnia
Penyerasi: Eldani
Pewajah Isi: Siti Qomariyah
Penerbit: PT Serambi Ilmu Semesta, April 2010 (terbit pertama kali tahun 1925)
ISBN: 9789790242258
Dari zaman dahulu hingga sekarang, cinta masih merupakan misteri. Dalam buku The Colors of Love (1973), John Lee mengatakan ada tiga warna primer cinta yaitu: (1) Eros, (2) Ludos dan (3) Storge. Bila dijabarkan lebih lanjut, pengertian tiga warna primer tersebut adalah:
1. Eros – Loving an ideal person
2. Ludos – Love as a game
3. Storge – Love as friendship
Judul: The Count of Monte Cristo
Judul Asli: Le Comte de Monte-Cristo
Pengarang:Alexandre Dumas
Penerjemah: Nin Bakdi Soemanto
Tebal: 568 halaman
Penerbit: Bentang Pustaka Maret 2011(pertama kali diterbitkan 1844)
ISBN: 9786028811248
Kita perlu menelusuri sejarah Prancis sebelum memahami konteks cerita The Count of Monte Cristo. Peristiwa pada cerita novel ini berlatar belakang Revolusi Prancis yang terjadi pada tahun 1789. Revolusi Prancis ditandai dengan dihancurkannya Penjara Bastille yang diketahui sebagai lambang kesewenangan kerajaan. Apa yang melatarbelakangi Revolusi Prancis? Terjadi krisis ekonomi dan kelaparan di Prancis, kebebasan beragama tidak teraspirasi, perilaku tidak etis oleh para bangsawan, protes kaum buruh dan petani, korupsi dimana-mana. Krisis yang terutama pada saat itu adalah tidak berpihaknya hukum pada rakyat kecil. Hukum dinilai hanya menguntungkan para bangsawan dan gereja. Sampai ketika menteri keuangan Louis XVI pada saat itu, Jacques Necker, membeberkan bahwa negara mengalami defisit karena penggunaan uang pajak dihambur-hamburkan untuk kepentingan raja dan parlemen alih-alih kepada rakyat. Necker tidak disukai Raja Louis XVI, dan Necker pun dibunuh.
Judul Asli: Le Comte de Monte-Cristo
Pengarang:Alexandre Dumas
Penerjemah: Nin Bakdi Soemanto
Tebal: 568 halaman
Penerbit: Bentang Pustaka Maret 2011(pertama kali diterbitkan 1844)
ISBN: 9786028811248
Kita perlu menelusuri sejarah Prancis sebelum memahami konteks cerita The Count of Monte Cristo. Peristiwa pada cerita novel ini berlatar belakang Revolusi Prancis yang terjadi pada tahun 1789. Revolusi Prancis ditandai dengan dihancurkannya Penjara Bastille yang diketahui sebagai lambang kesewenangan kerajaan. Apa yang melatarbelakangi Revolusi Prancis? Terjadi krisis ekonomi dan kelaparan di Prancis, kebebasan beragama tidak teraspirasi, perilaku tidak etis oleh para bangsawan, protes kaum buruh dan petani, korupsi dimana-mana. Krisis yang terutama pada saat itu adalah tidak berpihaknya hukum pada rakyat kecil. Hukum dinilai hanya menguntungkan para bangsawan dan gereja. Sampai ketika menteri keuangan Louis XVI pada saat itu, Jacques Necker, membeberkan bahwa negara mengalami defisit karena penggunaan uang pajak dihambur-hamburkan untuk kepentingan raja dan parlemen alih-alih kepada rakyat. Necker tidak disukai Raja Louis XVI, dan Necker pun dibunuh.
Keindahan dan Kesedihan (Beauty and Sadness)
Judul Asli: 美しさと哀しみと Utsukushisa to Kanashimi to
Pengarang: Yasunari Kawabata
Tebal: 253 halaman
Penerbit: Jalasutra, September 2003
ISBN 9793684097
Novel ini pertama kali diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia oleh Asrul Sani pada Tahun 1980. Utsukushisa To Kanashimi To merupakan novel terakhir karya Yasunari Kawabata sebelum ia ditemukan tewas karena bunuh diri pada Tahun 1972. Novel ini juga telah diangkat ke layar lebar dengan judul With Beauty and Sadness (1965).
Novel ini berpusat pada tokoh utama Oki Toshio yang memiliki kenangan cinta masa lalu pada seorang perempuan, Ueno Otoko. Namun, dari cinta masa lalu tersebut, seorang perempuan muda, Keiko, menjadi saksi hidup betapa cinta dan kebencian hanya beda setipis.
Kawabata terkenal dalam membuat karya yang sedih. Selain itu, ia dianggap berkontribusi terhadap pengenalan budaya klasik Jepang yang disampaikannya lewat novel-novelnya. Seperti pada kisah di novel ini, menceritakan sebuah kisah cinta yang teramat sedih. Novel ini terdiri dari 9 bab, Tokoh-tokoh novel yaitu sebagai berikut.
Judul Asli: 美しさと哀しみと Utsukushisa to Kanashimi to
Pengarang: Yasunari Kawabata
Tebal: 253 halaman
Penerbit: Jalasutra, September 2003
ISBN 9793684097
Novel ini pertama kali diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia oleh Asrul Sani pada Tahun 1980. Utsukushisa To Kanashimi To merupakan novel terakhir karya Yasunari Kawabata sebelum ia ditemukan tewas karena bunuh diri pada Tahun 1972. Novel ini juga telah diangkat ke layar lebar dengan judul With Beauty and Sadness (1965).
Novel ini berpusat pada tokoh utama Oki Toshio yang memiliki kenangan cinta masa lalu pada seorang perempuan, Ueno Otoko. Namun, dari cinta masa lalu tersebut, seorang perempuan muda, Keiko, menjadi saksi hidup betapa cinta dan kebencian hanya beda setipis.
Kawabata terkenal dalam membuat karya yang sedih. Selain itu, ia dianggap berkontribusi terhadap pengenalan budaya klasik Jepang yang disampaikannya lewat novel-novelnya. Seperti pada kisah di novel ini, menceritakan sebuah kisah cinta yang teramat sedih. Novel ini terdiri dari 9 bab, Tokoh-tokoh novel yaitu sebagai berikut.
The Great Gatsby
by F. Scott Fitzgerald, Sri Noor Verawaty (Translator), M. Sidik Nugraha
Paperback, 288 pages
Published October 2010 by Serambi (first published January 1st 1925)
ISBN13: 9789790241923
Manusia dengan segala kerumitan berpikirnya tetap menjadi pelajaran menarik bagi manusia generasi selanjutnya. Sejujurnya, cerita di buku ini sepertinya tidak rumit. yang rumit itu adalah perasaan-perasaan yang terlibat pada pelaku-pelaku dalam novel ini. Novel ini berlatar di awal tahun 1920-an, dimana baru saja selesai Perang Dunia I. Mungkin hampir sama dengan di Indonesia, keadaan awal setelah perang kemerdekaan berakhir, ditandai dengan munculnya orang-orang kaya baru. Di Deli, contohnya, orang kaya bermunculan karena merampas kebun tembakau yang tadinya milik kompeni.
by F. Scott Fitzgerald, Sri Noor Verawaty (Translator), M. Sidik Nugraha
Paperback, 288 pages
Published October 2010 by Serambi (first published January 1st 1925)
ISBN13: 9789790241923
Manusia dengan segala kerumitan berpikirnya tetap menjadi pelajaran menarik bagi manusia generasi selanjutnya. Sejujurnya, cerita di buku ini sepertinya tidak rumit. yang rumit itu adalah perasaan-perasaan yang terlibat pada pelaku-pelaku dalam novel ini. Novel ini berlatar di awal tahun 1920-an, dimana baru saja selesai Perang Dunia I. Mungkin hampir sama dengan di Indonesia, keadaan awal setelah perang kemerdekaan berakhir, ditandai dengan munculnya orang-orang kaya baru. Di Deli, contohnya, orang kaya bermunculan karena merampas kebun tembakau yang tadinya milik kompeni.