Judul: Para Pemuja Matahari
Penulis: Lutfi Retno Wahyudyanti
Desain cover & Ilustrasi: Yulia Qomariah
Lay out: Poras Sofrano
Tata cetak: Tri Rizqita
Penerbit: Kotak Permen, Yogyakarta, Juni 2011
ISBN: 9786029932607
Darimana orang membaca hidupmu? dari apa yang kau tulis. Sedikit dari kita yang menyadari bahwa meninggalkan sesuatu dari segelintir hidup lewat tulisan, itu akan bermanfaat bagi diri sendiri dan sesama.
Naia adalah seorang gadis berusia 19 tahun. Ia seorang mahasiswi Antroplogi serta seorang putri tunggal dari sebuah keluarga yang cukup berada. Keadaan keluarganya yang mapan ternyata tidak seindah yang dibayangkan. Pergerakannya di rumah, selalu diawasi mamanya. Praktis, ia pun menjadi anak rumahan, yang hanya mengenal rute: rumah-kampus-rumah. Muncul pemberontakan kecil dalam dirinya manakala ia menyaksikan teman-temannya yang bisa berpergian ke luar kota tanpa ada yang melarang. Naia menyusun rencana agar bisa berlibur tanpa harus didampingi mamanya. Ia ingin menerobos ke dunia luar.
Rencana disusun. Dalam rencananya, Naia ingin menyusuri Pulau Jawa dari Barat hingga ke Timur. Rute pertamanya yaitu perjalanan Yogyakarta-Jakarta dengan kereta api ekonomi. Naia termasuk gadis yang nekat. Demi keinginannya tercapai, ia rela memotong pendek rambutnya agar berpenampilan seperti laki-laki. Alasannya, demi keamanan perjalanannya. Apakah hal seperti ini pernah terjadi di dunia nyata, saya tidak tahu namun menarik juga pengalaman seperti ini.
Penulis: Lutfi Retno Wahyudyanti
Desain cover & Ilustrasi: Yulia Qomariah
Lay out: Poras Sofrano
Tata cetak: Tri Rizqita
Penerbit: Kotak Permen, Yogyakarta, Juni 2011
ISBN: 9786029932607
Darimana orang membaca hidupmu? dari apa yang kau tulis. Sedikit dari kita yang menyadari bahwa meninggalkan sesuatu dari segelintir hidup lewat tulisan, itu akan bermanfaat bagi diri sendiri dan sesama.
Naia adalah seorang gadis berusia 19 tahun. Ia seorang mahasiswi Antroplogi serta seorang putri tunggal dari sebuah keluarga yang cukup berada. Keadaan keluarganya yang mapan ternyata tidak seindah yang dibayangkan. Pergerakannya di rumah, selalu diawasi mamanya. Praktis, ia pun menjadi anak rumahan, yang hanya mengenal rute: rumah-kampus-rumah. Muncul pemberontakan kecil dalam dirinya manakala ia menyaksikan teman-temannya yang bisa berpergian ke luar kota tanpa ada yang melarang. Naia menyusun rencana agar bisa berlibur tanpa harus didampingi mamanya. Ia ingin menerobos ke dunia luar.
Rencana disusun. Dalam rencananya, Naia ingin menyusuri Pulau Jawa dari Barat hingga ke Timur. Rute pertamanya yaitu perjalanan Yogyakarta-Jakarta dengan kereta api ekonomi. Naia termasuk gadis yang nekat. Demi keinginannya tercapai, ia rela memotong pendek rambutnya agar berpenampilan seperti laki-laki. Alasannya, demi keamanan perjalanannya. Apakah hal seperti ini pernah terjadi di dunia nyata, saya tidak tahu namun menarik juga pengalaman seperti ini.